Setangkai anggrek bulan
Yang hampir gugur layu
Kini segar kembali
Entah mengapa
Bunga anggrek yang ku sayang
Kini tersenyum berdendang
Bila engkau berduka
Matahari tak bersinar lagi
Hatiku untukmu, hanyalah untukmu
Ku serahkan ku dambakan
Dirimu dewiku permata hatiku
Ku bayangkan di setiap waktu
Bagai embun pagi hari
Bunga-bunga segar lagi
Berkembang harapan hati
Hari bahagia menanti